Wisata POS

(Lo... kok baru diposting sih... ) ya deh.. maap segoceng maap (hus.. gunakan EYD) he..he.. gak mau.
Dah lama bangets sampai lupa tanggalnya (males kale gak mau inget2). Pagi itu wajah anak-anak kelas V tampak sumringah karena hari ini kami akan melakukan kegiatan Wisata POS. Ye... ini merupakan pembelajaran bahasa Indonesia tema 'surat'.
Dengan 3 kendaraan angkot kami berangkat ke Kantor POS tidak jauh dari sekolah (1km). Dua tahun lalu pernah juga namun dengan jalan kaki. Dalam kegiatan ini siswa diwajibkan menulis surat pribadi untuk orang tua di rumah dengan poin yang telah saya tentukan sebelumnya. Anak-anak berlatih bagaimana menulis alamat surat yang benar, sebab kalau salah menulis alamat tujuan bisa dipastikan surat tidak akan sampai dengan orang yang kita maksud. Setelah mendapat penjelasan dari petugas, dengan antusias siswa mengajukan beragam pertanyaan diantaranya mengapa harus memakai perangko. Mengapa warna kantor POS identik dengan orange, sampai dengan biaya, kami langsung menuju penyetempelan surat. Wah.. asyik banget karena kita diajari nyetempel surat kita sendiri (awas... entar keliru yang disetempel tangannya. .he.he.) tu liat setempelnya panjang kayak palu.
Langkah terakhir memasukkan surat dalam kotak surat. So.. terimakasih pak POS atas ilmu yang diberikan...

Malang Tempo Dulu

Sebulan yang lalu kujanjikan murid-muridku tuk belajar bahasa Indonesia topik laporan kunjungan di Festival Malang Tempo Dulu. Nah tadi pagi (23/05/2009) kegiatan itu dapat dilaksanakan bersama dengan kelas IV wah.. jadi rame 'n seru banget. Dengan jalan kaki yang jaraknya tidak lebih dari 1 km kami menyerbu stand yang masih kosong (lo... ya kan masih pagi) karena berangkat setelah shalat dhuha di Masjid.
Dengan semangat juang 45 kami terus menyusuri setiap stand. Mulai dari stand batik, benda antik, makanan, kerajinan, serta diorama, dan poster kami singgahi. Festifal Malang Tempo Dulu (FMTD) yang ke 4 ini mengambil gambaran Malang tahun 1938-1958 dengan tema ‘Rekonstruksi Jatidiri’ diselenggarakan tanggal 21-24 Mei 2009.
Di stand makanan dijual aneka macam makanan tempo dulu seperti gulali (sejenis permen dari gula kelapa), potongan pohon tebu (tu dalam foto) banyak yang beli hanya Rp1000. Di stand benda antik dipamerkan uang recehan/kertas zaman dulu, mesin ketik kuno (tu dalam foto), selain dipamerkan kita juga bisa membelinya. Di stand batik dijual aneka macam batik kuno sampai batik modern. Sementara di stand kerajinan dipamerkan jenis kerajinan tangan; ukir; pahat dan buanyakk lainnya.
Kalau di bagian diorama digambarkan suasana pedesaan dengan poster raksasa bergambar sawah terasering nan hijau subur. Ada sawahbeneran juga lo.. (tentu ini sementara aja ditanam di atas jalan ijen yang beraspal itu). Wah... tambah asyik lagi ada pertunjukan topeng monyet (tuh liat di foto). Ada orang-orangan sawah juga (liat foto). Asyik kan... yo.. siapa yang belum kesana cepetan sebelum tutup, karena FMTD ini akan dihelat sampai Minggu 24 Mei 2009. SAMPAI KETEMU DI FMTD Tahun depan. da..da..

MI Khadijah in Future

Empat tahun lalu saya mulai mengabdi di Departemen Agama Kota Malang sebagai PNS yang menjadi guru DPK di MI Khadijah, tepatnya tahun 2005. Dalam dua kepemimpinan (Fatah Ibrahim, Drs.H.Khusnul Fathoni, M.Ag.) kemajuan MI Khadijah sangatlah cepat; hal ini dapat dilihat dari prestasi yang diraih siswa dan juga perubahan fisik bangunan.
Perubahan itu terus dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Gambar disamping ini merupakan impian Gedung MI-MTs Khadijah terpadu 5-10 tahun mendatang.
Tidak seperti sekolah/madrasah negeri yang seluruh biaya pembangunan mendapat kucuran dana dari pemerintah, MI Khadijah mencari dan mengelola keuangan sendiri.


Hujan & Jembatan Suramadu

'Hujan 'n Jembatan Suramadu' Judul yang aneh, emang hari yang aneh produsernya uya kuya itu....
Minggu itu ku keliling Surabaya dengan niatan survey kamera digital 'n liat jembatan Suramadu yang sebulan lagi diresmikan itu. Berangkat dari Malang hari Sabtu 9 Mei bersama Andhira (temen kos) yang rumahnya Sidoarjo. Perjalanan ke Sidoarjo kami diiringi hujan yang cukup lebat membuat kami kedinginan dengan berbalut jas hujan. Sabtu malam Minggu kami tidur di Sidoarjo....
Waktu malam, eh... cuaca yang pada dasarnya panas makin panas karena kipas angin tidak bisa dinyalakan akibat listrik mati, ditambah lagi nyamuk begitu gigih menggigiti kami. Untung 1,5jam kemudian listrik hidup lagi.
Pagi hari kami langsung cancut tali wondo menuju jembatan suramadu dan toko kamera, eh... hujan deras sekali, apalagi jalanan banyak yang dialihkan karena ada parade budaya (karnaval) hari jadi kota Surabaya.