Karakter VS Jabat Tangan

Disini tidak menceritakan asal muasal siapa yang pertama kali melakukan jabat tangan, atau siapa yang mempopulerkan jabat tangan, tapi berbagi pengalaman menafsirkan aneka macam/gaya jabat tangan.
Karena konon gaya jabat tangan itu mencerminkan karakter seseorang.
Nah, di bawah ini adalah gaya dan cara berjabat tangan beserta artinya, menurut Linda Philips dalam bukunya 'The Concise Guide to Executive Etiquette':
* Gaya kuat
Jabat tangan ini dilakukan dengan cara menggenggam erat dan keras tangan seseorang seolah anda menguasai seluruh telapak tangannya. Karena kerasnya, kadang lawan jabat tangan anda akan merasa sakit akibat tekanan yang cukup kuat. Gaya bersalaman seperti ini menunjukkan bahwa anda kurang memahami kinerja yang profesional. Anda cenderung ambisius dan ingin mencapai sesuatu dengan jalan pintas. Dan parahnya dalam kehidupan sosialisasi anda lebih sering bersikap egois dan mementingkan diri sendiri. Hingga tak heran jika anda jarang memiliki teman bergaul.
* Gaya dua tangan
Gaya yang satu ini dilakukan dengan cara menggenggam tangan lawan dengan kedua tangan anda. Gaya ini sangat tidak dianjurkan jika anda berjabat tangan dengan orang yang baru anda kenal. Karena gaya ini mencerminkan anda bermuka dua dan terkesan 'cari muka'. Anda juga pandai menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya. Walau sebenarnya anda tidak suka pada seseorang tapi anda bisa bersikap sangat ramah pada orang yang tidak anda sukai.
* Gaya ngambang
Jabat tangan ini dilakukan selintas dengan menyentuh tangan klien atau lawan bicara. Tak ada kesan erat sama sekali pada jabat tangan seperti ini. Jabat tangan ini menandakan bahwa anda sama sekali tidak berminat pada orang yang baru anda kenal. Hal ini juga menunjukkan bahwa anda pribadi yang tidak percaya diri, acuh dan sama sekali tidak meyakinkan. Biasanya tipe ini juga lemah dan malas mempelajari hal-hal yang baru.
* Gaya genit
Gaya ini dilakukan dengan menjabat erat tangan seseorang tetapi diselingi dengan menggelitik telapak tangannya dengan ujung jari. Umumnya cara ini dilakukan jika berjabat tangan dengan lawan jenis. Hal ini menunjukkan bahwa anda pribadi yang suka menghalalkan segala cara demi tercapainya keinginan anda. Terlebih jika berkaitan dengan bisnis. Gaya ini juga menandakan bahwa anda mudah terpesona oleh hal-hal yang bersifat lahir atau fisik.
* Gaya profesional
Gaya ini dilakukan dengan cara meletakkan ibu jari (jempol) di atas tangan lawan jabat tangan anda. Sedangkan jari-jari lainnya anda lekatkan di telapak tangannya. Tekanan jabat tangan ini cukup erat tapi tidak terlalu menekan dan tidak sampai menyakiti. Lamanya jabat tangan ini hanya sekitar tiga detik. Gaya ini merupakan cara yang paling dianjurkan jika anda bersalaman dengan orang yang baru anda kenal atau dengan klien yang anda jumpai setelah lama tidak bertemu. Karena gaya ini menunjukkan bahwa anda pribadi yang hangat, profesional, dan positive thinking.
Hal yang perlu kita hidari, berjabat tangan dengan pandangan tidak pada orang yang kita ajak jabat tangan. Ini sangat kurang sopan.
Nah bagaimana dengan gaya bersalaman anda? Apakah gaya bersalaman anda selama ini sudah mencerminkan profesionalisme? Jika belum, segera perbaiki gaya jabat tangan anda sebelum orang menilai negatif diri anda.

6 comments:

  1. Sama halnya ketika kita tidak mau/berkenan melihat wajah lawan bicara kita dalam sebuah percakapan, sikap seperti itu bukan saja tidak sopan tapi lebih menunjukkan kesombongan, angkuh, takut tersaingi, dan bahkan cenderung meremehkan orang lain. at-Takabburu `ala al-Mutakabbiri Shadaqatun. Mari kita belajar lebih banyak lagi tentang kehidupan ini agar kita bisa mengintrospeksi diri.

    ReplyDelete
  2. Betul Pak, semoga kita selalu dapat berbenah diri seiring dengan dekatnya masa ekspaiyed usia kita.
    Karena TERKADANG apa yang kita yakini benar BELUM TENTU BENAR dihadapan Allah. Dan apa yang kita anggap tidak benar, bisa jadi BENAR disisi Allah.
    Semoga rasa ikhlas kita membuka pintu Rahmat Allah. Amin..

    ReplyDelete
  3. Untuk itulah kita harus mengedepankan Husnudzoni, dengan mengoptimalkan SQ, IQ, dan EQ secara seimbang dalam memimpin diri sendiri apalagi ketika kita memimpin orang lain dan TAK ADA KEBENARAN MUTLAK, KEBENARAN HAKIKI HANYA MILIK ALLAh. Kita hanya bisa mendekati kebenaran dan selalu mencari kebenaran dari alam ataupun dari manusia karena tingkah laku alam dan tingkah laku manusia bisa mendekatkan kita pada kebenaran. al-Haqqu Lillah wa La Takunn

    ReplyDelete
  4. kok salaman dengan tangan kiri gak dibahas, bahas donk apalagi tangan kanan kotor lg makan lauknya pepes ikan dan sambel colek .....uenak tenan..

    ReplyDelete
  5. Sebenarnya erat hubungannya dengan tradisi & norma. Seperti mengelus jenggot orang lain di Arab itu suatu pernghormatan, tapi jangan coba2 mengelus jenggot orang indonesia.

    Nah kalau salaman selama yg sy tahu adat di mana-mana tidak ada yang pakai tangan kiri.

    Tapi kalau habis makan pepes 'n ikan & sambel colek... wah... jadi keroncongan ni... he.he.. (ya dicuci dulu la mas) he.he.

    ReplyDelete
  6. thanks gan..
    nice post..

    ReplyDelete

Terima kasih...semoga Anda bahagia..