18 Kata Kata Bijak


1. *Syukurilah* semua yang diberikan Alllah SWT. Jika kau masih hidup bersyukurlah masih melakukan amal saleh. *Jika kau mati tetap bersyukurlah, setidaknya dosamu tidak semakin bertambah.*
2. *Ketika engkau susah di dunia ini. Sabarlah, karena ia hanya sementara.* Ketika engkau diberi kesenangan di dunia ini jangan bangga dan sombong karena *ia juga hanya sementara.*
3. Kita tidak perlu satu organisasi, satu sekolah ataupun satu guru, kita beteman di satu titik, *Mukhlisinnalahudin. Mudah-mudahan titik itulah yang mempertemukan kita.*
4. Jika mencari kawan tak bercacat, selamanya kita takkan berkawan. *Jika mencari pasangan yang sempurna, selamanya kita takkan berpasangan.*
5. *Hari ini kita boleh kalah dalam segala hal, tapi tanamkan pada anak anak kita bahwa 10 atau 20 tahun lagi mereka akan memimpin negeri ini dengan cara yang Allah ridhai.*
6. Kalau dengan memiliki motor dan mobil bertambah ketaatan kita kepada Allah, *maka itu adalah rezeki.* Tapi kalau dengan kendaraan itu menjauhkan diri dari Allah, dipakai untuk pergi ke tempat maksiat, maka itu adalah laknat dan azab. Hati hati.
7. Kebahagiaan seorang guru ialah ketika melihat *muridnya sukses dunia dan akhirat.*
8. Bahagia itu terletak pada *syukur.* Siapa yang bersyukur kepada Allah, maka *dialah orang yang paling bahagia.*
9. Apapun yang terjadi, *Islam akan tetap ditolong Allah.* Yang menjadi masalah adalah, *apa yang telah dan akan kita lakukan untuk Islam,* demi untuk menolong diri kita di dunia dan akhirat nanti? Jangan jawab dengan lidah, karena *lidah terlalu mudah untuk berkata-kata. Tapi, jawablah dengan perbuatan.*
10. *Hidup ini seperti Bahtera di lautan. Di atas ada ombak kencang yang akan menghadang. Dari bawah ada batu karang yang besar. Tak ada yang bisa menguatkan hidup ini, kecuali Allah Ta'ala.*
11. Jangan batasi ibadah hanya ketika di Masjid. Ada yang menganggap beramal itu hanya ketika duduk di Masjid, shalat, zikir dan membaca Al-Quran. Jangan lupa, bekerja dari jam 8 pagi sampai 4 sore, ditambah lagi apabila lembur itu juga adalah amal. Karena, bekerja mencari nafkah yang halal untuk keluarga di rumah adalah ibadah, bernilai pahala di hadapan Allah Ta'ala. Maka, kalau dipahami bahwa bekerja adalah amal ibadah, *tidak akan ada pegawai yang main "game online" saat jam kantor, tidak akan ada pedagang yang memainkan timbangan, tidak akan ada karyawan yang curang dalam laporan tugasnya.*
12. Kalau engkau sudah menikah maka *pandanglah saudaramu yang belum menikah,* maka akan timbul *rasa syukur.*
13. Wujud syukur yang sederhana ialah mengucap Syukur "Alhamdulillahirobbil 'alamin. Segala Puji hanya bagi Allah" . Namun sesungguhnya *Hakikat dari Rasa Syukur itu adalah memastikan setiap tarikkan nafas kita senantiasa dalam "ketaatan" kepada Allah Ta'ala.*
14. *Berkawan karena harta, harta akan binasa.* Berkawan karna *kuasa, kuasa tak akan lama, paling 5 tahun* kalau tak di tangkap KPK. Tapi, kalau *berkawan karena Allah maka akan kekal abadi.*
15. *Dunia ini hanya setetes air. Kalau kau tak dapat jangan sedih, karena yang kau tak dapat hanya setetes. Dan kalau kau dapat, jangan bangga, karena yang kau dapat hanya setetes.*
16. Ketika *terasa diri ini hampa*, tak ada apa-apa, bagai butiran debu di tengah samudera keagungan Allah. *Saat itulah rahmat Allah turun* menyentuh rasa yang tak dapat diwakili kata.
17. *Air selalu mengalir, dia tidak bisa ditahan. Ketika dia ditahan, maka dia akan menjadi sebuah perlawanan yang besar. Air nampak lemah, ketika dia sedikit. Tapi, ketika dia sudah berkumpul maka menjadi besar, dia menjadi kekuatan yang luar biasa. Belajarlah dari air.*
18. *Keberanian* tidak mempercepat kematian, dan *ketakutan* tak dapat mengelakkan dari kematian. Kita pasti mati, tapi mati dalam keadaan apa? Pilihan ada di tangan kita.
Semoga menjadi Ladang Amal Dunia Akhirat. 
Sumber: WA Kamad.

KURIKULUM PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA!


〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Sebuah Inspirasi untuk mendidik anak-anak masa depan

Seorang Ustadz berceramah menceritakan kisah nyata dari seorang rektor salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia yang sedang mencari sistem pendidikan terbaik yang dapat menghasilkan dan mencetak generasi yang cerdas, bermartabat dan bisa bermanfaat bagi bangsa dan agama.

Untuk mencari sistem pendidikan terbaik, rektor tersebut pergi ke Timur Tengah untuk meminta nasihat dari seorang ulama terkemuka di sana.

Ketika bertemu dengan ulama yang ingin ditemuinya, lalu dia menyampaikan maksudnya untuk meminta saran bagaimana menciptakan sistem pendidikan terbaik untuk kampus yang dipimpinnya saat ini.

Sebelum menjawab pertanyaan dari rektor, ulama tersebut bertanya bagaimana sistem pendidikan saat ini di Indonesia mulai dari tingkat bawah sampai paling atas.

👨👨👨👨‍🎓 Rektor menjawab, :
📝 Paling bawah mulai dari SD selama 6 tahun
📝 SMP 3 tahun
📝SMA 3 tahun
📝Diploma 3 selama 3 tahun atau
📝S1 selama 4 tahun
📝S2 sekitar 1.5 - 2 tahun
📝dan setelah itu S3 untuk yang paling tinggi."

👳🏻‍♀ "Jadi untuk sampai S2 saja butuh waktu sekitar 18 tahun ya?" Tanya Sang Ulama.

👨👨👨👨‍🎓 "Iya!!!" , jawab rektor tersebut.

👳🏻‍♀ "Lalu bagaimana jika hanya lulus sampai di SD saja selama 6 tahun, pekerjaan apa yang akan bisa didapat?" Tanya kembali Sang Ulama.

👨👨👨👨‍🎓"Kalau hanya SD paling hanya buruh lepas atau tukang sapu jalanan, tukang kebun dan pekerjaan sejenisnya."

"Tidak ada pekerjaan yang bisa diharapkan jika hanya lulus SD di negeri Kami." Jawab si rektor.

👳🏻‍♀  "Jika Lulus SMP bagaimana?"

👨👨👨👨‍🎓"Untuk SMP mungkin jadi office boy (OB) atau cleaning service,"  jawab kembali si rektor.

👳🏻‍♀ "Kalau SMA bagaimana?"

👨👨👨👨‍🎓"Kalau lulus SMA masih agak mending pekerjaan nya di negeri Kami, bisa sebagai operator di perusahaan-perusahaan" lanjut si rektor.

👳🏻‍♀ "Kalau lulus D3 atau S1 bagaimana?" Bertanya kembali Sang Ulama.

👨👨👨👨‍🎓"Klo lulus D3 atau S1 bisa sebagai staff di kantor dan S2 bisa langsung jadi manager di sebuah perusahaan"  kata si rektor.

👳🏻‍♀ "Berarti untuk mendapatkan pekerjaan yang enak di negeri Anda minimal harus lulus D3/S1 atau menempuh pendidikan selama kurang lebih 15-16 tahun ya?"
Tanya kembali sang Ulama.

👨👨👨👨‍🎓"Iya betul !!!!" jawab si rektor.

👳🏻‍♀ "Sekarang coba bandingkan dengan pendidikan yang Islam ajarkan!"

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

"Misal selama 6 tahun pertama (SD) hanya mempelajari dan menghapal Al-Qur'an, apakah bisa hapal 30 juz?" Tanya Sang Ulama.

"In syaa Allah bisa"  jawab si rektor dengan yakin.

"Apakah ada hafidz Qur'an di negeri Anda yang bekerja sebagai buruh lepas atau tukang sapu seperti yang Anda sebutkan tadi untuk orang yang hanya Lulus SD?"
Kembali tanya Sang Ulama.

"Tidak ada !!!", jawab si rektor.

"Jika dilanjut 3 tahun berikutnya mempelajari dan menghapal hadis apakah bisa menghapal ratusan hadis selama 3 tahun?"

"Bisa !!!", jawab si rektor.

"Apakah ada di negara Anda orang yang hapal Al-Qur'an 30 juz dan ratusan hadis menjadi OB atau cleaning service?"

"Tidak ada !!!", jawab kembali si rektor.

"Lanjut 3 tahun setelah itu mempelajari tafsir Al-Qur'an, apakah ada di negara Anda orang yang hafidz Qur'an, hapal hadis dan bisa menguasai tafsir yang kerjanya sebagai operator di pabrik?" Tanya kembali ulama tersebut.

"Tidak ada !!!"_, jawab si rektor.

Rektor tersebut mengangguk mulai mengerti maksud sang ulama.

"Anda mulai paham maksud Saya?"_

"Ya !!!"_, jawab si rektor.

"Berapa lama pelajaran agama yang diberikan dalam seminggu?"

"Kurang lebih 2-3 jam" jawab si rektor.

Sang ulama melanjutkan pesannya kepada si rektor...

"jika Anda ingin mencetak GENERASI YANG CERDAS, BERMARTABAT, BERMANFAAT bagi bangsa dan agama, serta mendapatkan PEKERJAAN YANG LAYAK setelah lulus nanti, Anda harus merubah sistem pendidikan Anda dari ORIENTASI DUNIA menjadi mengutamakan ORIENTASI AKHIRAT karena jika Kita berfokus pada akhirat in syaa Allah dunia akan didapat. Tapi jika sistem pendidikan Anda hanya berorientasi pada dunia, maka dunia dan akhirat belum tentu akan didapat.

Pelajari Al-Qur'an karena orang yang mempelajari Al-Qur'an, ALLAH akan meninggikan derajat orang tersebut di mata hamba-hambaNya.

"Itulah sebabnya Anda tidak akan menemukan orang yang hafidz Qur'an di negara Anda atau di negara manapun yang berprofesi sebagai tukang sapu atau buruh lepas walaupun orang tersebut tidak belajar sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi karena ALLAH yang memberikan pekerjaan langsung untuk para hafidz Qur'an. Hafidz Qur'an adalah salah satu karyawan ALLAH dan ALLAH sayang sama mereka dan akan menggajinya lewat cara-cara yang menakjubkan. "

"Tidak perlu gaji bulanan tapi hidup berkecukupan."

Itulah pesan Sang Ulama kepada rektor tersebut.

Mari kita didik diri dan keluarga kita dengan Sistem Pendidikan Terbaik.

Semoga bermanfaat, dan dapat dijadikan rujukan bagi guru dan orang tua kaum muslimin.

SILAHKAN DISHARE!
Agar semakin banyak yang  terinspirasi untuk mempelajari dan menghapal Al-Qur'an dan As-sunnah.

Salam Ukhuwah