Namun, seringkali saya, mungkin juga anda semua jumpai seseorang dengan mudahnya membuat janji, kemudian dengan mudahnya pula menodai janji itu hingga membuat orang lain terluka. Dan anehnya itu seringkali orang yang pernah melakukan itu dilakukan lagi... lagi.. dan lagi... Sehingga orang lain memberi label tukang ingkar janji.
Lebih parah lagi jika orang yang melanggar janji itu merupakan orang yang dilingkungannya menduduki posisi /jabatan yang tinggi.
Karena tidak semua orang berani menperingatkannya. Ataupun toh ada, biasanya orang yang memberi peringatan itu akan dicap 'Makar' 'penentang', atau yang paling ringan tidak akan didengar, itu terjadi jika yang diingatkan tidak mau 'legowo'.
"Undur ma qola wala tandur man qola" (Dengar apa yang dikatakannya, jangan lihat siapa yang berkata) Maqolah ini jelas. Namun gampang mengaplikasikannya. Apalagi jika seni bicara kita salah dalam mengungkapkan ide. itulah perlunya seni dalam bicara.
Janji yang sering dinodai adalah waktu. Saya kagum dengan kedisiplinan dan ketegasan"Ust Zainuddin" (ketua ta'mir masjid tarbiyah:dulu) Suatu ketika diundang oleh OMIK (Organisasi Intra Kampus)setelah beliau hadir 20menit acara belum juga dimulai, kemudian beliau memanggil panitia dan mengatakan mohon maaf bahwa beliau tidak biasa tidak disiplin waktu, kemudian seraya meninggalkan tempat acara yang seyogyanya perlu sambutan beliau. Subhanallah...
"Ayatul munafiqi salasun,..................
Semoga kita selalu mendapat bimbinganNya.. Amin.
Ya, semoga kita selalu mendapat bimbingan-Nya: tidask termasuk orang-orang yang suka mengingkari janji.
ReplyDeleteAmin.. amin.. Semoga kita dpt memaksimalkan sisa usia untuk berbuat kebajikn. Bu Siska, jazakumullah.
ReplyDeleteMohon maaf. Tapi ustad yg tadi janji mau kasih sambutan, pergi begitu saja? :)
ReplyDeleteUstd sinten njeh saat moment apa? Pangapunten
ReplyDelete