Keburukan Cepat Menular

Manusia dibekali hati dan rasa yang dapat menilai mana itu baik atau buruk. Seorang penjahat tentu memiliki hati kecil yang berbicara bahwa perbuatannya itu buruk. Ia tidak akan ingin anak turunnya mengikuti jejak sebagai pencuri. Itulah fitrah yang dimiliki oleh manusia. Lambat laun karena kondisi lingkungan, pergaulan dengan teman, apa yang dilihat akan membutakan mata hatinya. Karena kondisi tertentu manusia membenarkan yang tidak seharusnya dilakukan. Karena gengsi, karena waktu, karena ingin menang sendiri seorang manusia dapat menghalalkan yang seharusnya tidak halal.
Hal di atas sering dilakukan oleh orang, sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Parahnya, jika terus-menerus diulang akan menjadi budaya masyarakat. Lalu apa yang terjadi? silahkan dibayangkan sendiri.
Orang yang semula patuh pada aturan akan menjadi pelanggar karena dua hal. Pertama faktor internal diri orang tersebut, kualitas iman dan kepribadian akan membentengi dirinya dari pelanggaran dan penyimpangan. Kedua faktor eksternal, orang sekelilingnya dapat mempengaruhinya. Baik itu yang bagus maupun yang jelek. Bahayanya adalah yang buruk itu lebih cepat menular.
Sebagai contoh, ketika mengendara di jalan raya dan berhadapan dengan lampu merah. Secara fitrah tiap orang akan menghentikan kendaraan menunggu lampu hijau karena keselamatan dan unsur kepatuhan. Namun fitrah itu lama-kelamaan akan menjadi pupus menjadi pelanggar lalu lintas jika ada pengendara lain  yang melanggar lampu merah tersebut. Bisa jadi satu kali menyaksikan, fitrah itu tetap bertahan,  namun jika berkali-kali maka pengaruh keburukan itu akan menular padanya.
Coba renungkan, pernahkah kita melunturkan hati kecil/ fitrah gara-gara orang lain melakukan pelanggaran? atau kata lain kita ikut-ikutan melakukan pelanggaran karena ada teman yang melakukannya pula.  Kalau tidak, bersyukurlah karena Anda termasuk orang-orang yang beruntung. Kalau pernah,  mari kita benahi dan kita tegakkan kembali fitrah kebaikan dalam diri kita.

Rasulullah bersabda “Siapa saja yang yang pertama memberi contoh perilaku yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahala kebaikannya dan mendapatkan pahala orang-orang yang meniru perbuatannya itu tanpa dikurangi sedikitpun. Dan siapa saja yang pertama memberi contoh perilaku yang jelek dalam Islam, maka ia mendapatkan dosa kejahatan itu dan mendapatkan dosa orang yang meniru perbuatannya tanpa dikurangi sedikitpun.” (HR Muslim).

Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang terjaga. Aamiin.. Wallahu a'lam..

No comments:

Post a Comment

Terima kasih...semoga Anda bahagia..