Rasa cinta pasti ada pada makhluk yang bernyawa… (Syair) Penggalan syair lagu itu sering hadir saat melamun dalam perjalanan bersama shogun silverku. Begitu juga saat tidak ada aktifitas karena liburan 3 hari ini, saat q sendiri tertelan dalam setiap detik jarum merah jam dinding di kamar kost yang telah 5 tahun menjadi saksi ketersendirianku.
Menjelang melayangnya tahun 2009 seorang murid lamaq yang kini duduk di bangku SMP kelas 3 bertemu dalam jejaring komunitas FB, hingga dia tanya no hpq, begitu juga dia akupun yang biasa mendekati setiap siswa bertanya no hpnya. Mulai dari situ berlanjut dengan curhat dia tentang kisah kasih di sekolahnya. Akupun berusaha menjadi pendengar dan sesekali menanggapi permasalahan yang sedang keluhkannya.
Tiga Puluh Satu Desember Dua Ribu Sembilan….
Saat mereka kawan-kawan lama yang telah meminang gadis pujaannya q sendiri meratapi ketersendirianku… memang dulu saat kuliah ku benar-benar cuek dengan namanya ‘cinta’ mulai dari -Adik katamu?
- 5 jam perjalanan kaki ke Coban Rais - Jam tangan yang menyatu dalam gelas teh- Si pintar dari kota beriman – Jembatan satpam – Sembunyi dalam kebohongan. Karena memang itu bukan waktu ku untuk namanya cinta.. waktu yang diberikan ortu 2 tahun setelah tamat SMU. Waktu yang kumulai dengan tangis dan pilihan menyudutkan. Tak-kan kusia-siakan waktu yang diberikan Bapakku untuk itu… waktu yang q selalu dicaci dan direndahkan… waktu di mana ku harus buktikan bahwa yang kuyakini adalah benar. Oleh karena itulah ku tak mau hinggap dengan kata itu ‘cinta’, meskipun beberapa diantaranya sempat membuat gurat lemah tak berdaya…
- 5 jam perjalanan kaki ke Coban Rais - Jam tangan yang menyatu dalam gelas teh- Si pintar dari kota beriman – Jembatan satpam – Sembunyi dalam kebohongan. Karena memang itu bukan waktu ku untuk namanya cinta.. waktu yang diberikan ortu 2 tahun setelah tamat SMU. Waktu yang kumulai dengan tangis dan pilihan menyudutkan. Tak-kan kusia-siakan waktu yang diberikan Bapakku untuk itu… waktu yang q selalu dicaci dan direndahkan… waktu di mana ku harus buktikan bahwa yang kuyakini adalah benar. Oleh karena itulah ku tak mau hinggap dengan kata itu ‘cinta’, meskipun beberapa diantaranya sempat membuat gurat lemah tak berdaya…
‘Cinta’ akhirnya datang Shalehan dari negeri salju yang tidak pernah menggebu namun itu menjadi menjadi trlama menahan badai trlama menahan panas trlama menahan dingin diantara sebelumnya. Hingga ada - Dia dari seberang pun tak bisa menggoyahkan. Disusul - Tanah Kelahiran Ayah yang tak memercikkan api. Sampai datanglah Pelayar yang berlabuh di pulau kelahiran– membuat semua bingung..bingung.. dan membingungkan, karena angin telah bertiup melebar menerjang yang tak punya pengetahuan hingga mereka saling berkomentar. Oh… Tuhan… mana cintaku…..
Perjalanan ternyata suram, cahaya yang dulu terang kini padam. Maafkan aku Tuhan…. Namun semua itu pasti kehendakMu, meski aku sadar aku yang menanam… maka akulah yang menuai. Maafkan aku putri Hawa… Semua belum jelas bagiku. Mana….mana…mana…
Terpontang panting dalam ketersendirian silam tergilas roda ibadah yang tak balance dengan ‘cinta’, mengapa aku seakan lari…. Tidak,tidak,tidak,… aku tidak lari!!. Aku harus mencari… “Ketika Cinta Bertasbih” telah menjadi inspirasi… ya mar’atus shalehah…. Dikau yang telah dituliskan untuk menjalani hidup bersamaku, merengguk surgaNya, membesarkan buah cinta, berikan sinyalmu agar ku cepat menemukanmu.
Sempat ku dalam tempurung. Ah… tidak. Kaukah Yang pernah ku kenal ?
Akhir tahun ku mencoba melihat gemerlap detik..detik..itu..detik..detik..pergantian baru.
Dua Ribu Sepuluh…………….
- Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
- Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
- Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
- Yang menguasai di hari Pembalasan.
- Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
- Tunjukilah kami jalan yang lurus,
- (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Tuhan… jadikan tahun ini tahun merengguk separoh agamaMu…yang lain. Mar’atus shalehah.. Datangkan padaku. Seorang putri yang sejuk jika ku memandangnya, mendinginkan dikala ku kepanasan, membuatku hangat saat ku kedinginan, membuatku senang saat ku sedih, membuatku tenang saat gusar, membuatku ingat saat lupa, membuatku ketagihan tuk mendekatkan padaMu.
Barakallah…
Barakallah…
Barakallah…
Allah Maha mengetahui sesuatu yang baik bagi hambaNya….
Amin.
Allah mencintai orang2 yang selalu bersabar pak...
ReplyDeleteInsya Allah semua akan indah pada waktunya... ^_^
Cuex dr dulu ato ampek skrg he.he.he just alpukat.just kidding dink.. cuex, smua org jg pny rasa cuex. entah sdikit ato bnyk. gmana nempatinnya aj..maybe.. Dengan ihtiar, meminta kesabaran drNYA dan doa DATANGKANLAH MY SOULMATE GUSTI... Mga lekas diijabahi..dungo dinungo njeh
ReplyDeleteWaduh.. panjang banget mas Dwi.. Kayak novel aja... Hehe.. Baru sempet kunjung, e.. ada yang lagi melankolis disini.. Ya selamat berjuang deh, moga cepet ketemu mar'atus solihahnya ya... Kayaknya 2010 bakal jadi musim nikah nih.. Hehehe...
ReplyDelete