Angin segar bagi guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Malang Raya yang belum mengantongi gelar sarjana, menyusul kebijakan pemerintah yang menggelontor beasiswa pendidikan S1. Hal tersebut disebabkan fakta di lapangan tercatat 6.000 guru belum mengantongi ijazah sarjana dan 1.500-2.000 di antaranya tersebar di Malang Raya. Prioritas dari penerima beasiswa ini adalah guru MI di daerah pinggiran dengan penghasilan/gaji sangat minim.
Sebagai universitas yang ditunjuk sebagai penyelenggara, Universitas Islam Malang akan mengakomodir guru yang ingin mengikuti program ini. "Pemberian beasiswa ini akan digelontorkan secara bertahap," jelas Ketua LPM (Lembaga Pengabdian Masyarakat) Unisma Malang, Dr H Masykuri MSi seraya menambahkan, kuota awal beasiswa ini sebanyak 200 guru MI.
Meski demikian, Masykuri menyebut jika tiap MI tidak ada kuota khusus. Diharapkan para guru MI ini nantinya bisa meningkakan kualitasnya sebagai tenaga pengajar yang profesional," lanjut Masykuri.
Masykuri menambahkan, guru MI yang akan mengikuti program ini harus melewati beberapa tahapan seleksi, antara lain seleksi administrasi, tes tulis dan psikotes. "Penjaringan guru untuk mendapat beasiswa ini tidak dipungut biaya sepeserpun mulai registrasi hingga wisuda. Bahkan bagi guru dari luar Malang mendapat uang transport," tambahnya.
Mendatang, program ini dicanangkan selama empat tahun dengan jadwal perkuliahan tiga kali dalam satu minggu. Selain itu, guru MI yang terjaring program ini juga akan mendapatkan buku bahan ajar secara cuma-cuma. "Pendaftaran program ini dimulai saat ini sampai tanggal 25 mei 2010," imbuhnya.
Selain beasiswa bagi guru MI ini, kata Masykur, pemerintah juga memberikan beasiswa bagi guru pendidikan Islam yang ada di sekolah umum dan guru agama bergelar S1 di sekolah umum namun memiliki keunggulan-keunggulan dalam pembinaan keagamaan. .nia-KP
sumber: http://www.koranpendidikan.com/artikel/5036/guru-mi-digelontor-beasiswa-s1.html