Minggu, 3 April 2016 alhamdulillah dapat berbagi ilmu dengan anggota Ikatan Mahasiswa Bojonegoro (IKAMARO) UIN Maliki Malang dalam pelatihan organisasi di Aula Gedung C. Acara bertema "Transformatif
Kecakapan dalam Keorganisasian" ini bertujuan memberikan
wawasan kepada anggota sebagai bekal menjadi pengurus ikamaro periode
selanjutnya. Ikamaro merupakan organisasi daerah yang ada di kampus UIN Maliki Malang, saya bangga dengan seluruh pengurus dan anggotanya karena makin kokoh di usianya yang ke 16 th.
Tahun 2002-2003 saya menjadi ketua kedua dengan anggota tidak sebanyak saat ini konsentrasi pada rasa kekeluargaan hingga keluarga yang ada di Bojonegoro. Alhamdulillah saat ini telah banyak memiliki anggota dan program kerja, di antaranya breafing ke SMA/MA di wilayah Bojonegoro hingga Baksos di daerah-daerah tertinggal di Bojonegoro. Berkat arahan pembina dan dukungan pemerintah daerah...alhamdullillah IKAMARO makin MATOH. Banyaknya anggota menandakan masyarakat Bojonegoro makin banyak yang menempuh pendidikan tinggi.
Pemateri lainnya adalah Mas Afif dan Mas Sihab. Berikut ringkasan materi "Problem Solving" yang saya sampaikan dalam pelatihan tersebut.
PROBLEM SOLVING
Oleh: M. Dwi Cahyono
What
Masalah adalah kesenjangan
antara realitas dengan apa yang kita harapkan. Atau bisa digambarkan seperti
ini masalah (M). Situasi atau realitas yang terjadi (R). Target yang kita
inginkan (T). Jadi R-T=M (Realita – Target = Masalah).
Solusi adalah Fundamental
Perbaikan Berkelanjutan yang harus bersifat Kokoh dan berdasarkan Kriteria
serta Analisa yang tepat, sehingga tidak menjadi sebuah Solusi Instan.
Problem solving merupakan
suatu keterampilan dalam mencari informasi, menganalisa situasi,
mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan
serta melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.
Who
Siapa saja dapat dihampiri
masalah, mulai anak muda hingga tua, baik laki-laki maupun perempuan, kaya
maupun miskin, kerja maupun pengangguran.
Ada pepatah semakin tinggi sebuah pohon maka semakin kencang tiupan
anginnya. Makin tinggi kedudukan seseorang maka makin besar masalah yang harus
dihadapinya.
Where
Dalam kehidupan manusia sering
dihadapkan dengan masalah. Sejak manusia lahir hingga manusia itu meninggal
pasti selalu berhadapan dengan masalah. Masalah dapat dijumpai di kantor,
rumah, sekolah, tempat rekreasi, organisasi dan lain sebagainya.
Why
Terjadinya disorganisasi dalam
masyarakat
Ketidak mampuan individu atau
kelompok dalam berhadapan dengan inovasi
When
Masalah adalah tamu tak
diundang. Masalah datang tanpa minta persetujuan kita, tidak memilih waktu,
tidak menunggu pagi atau malam hari, tidak menunggu kita siap dengannya. Namun
meski begitu sebagian masalah dapat diprediksi seperti turunnya hujan.
How
Bagian How ini adalah bagian terpenting dalam kajian ini.
Berbagai tipe manusia dalam
menanggapi suatu masalah
1. Tipe pengeluh
Tipe pengeluh adalah tipe orang yang cepat menyerah setiap
kali menghadap masalah. Ia berkata, saya tidak mampu melakukannya tidak jarang
tipe orang ini sebenarnya memiliki gagasan hebat untuk
menyelesaikan masalah.tipepengeluh sulit mengendalikan kehidupannya sendiri.
Menyalahkan semua orang termasuk dirinya sendiri
2. Tipe pengkritik
Tipe pengkritik berada pada tipe pengeluh. Tipe ini lebih
berani angkat bicara. Ia seakan-akan dilahirkan sebagai jawara penkritik.
Adapun rencana penyelesaian masalah yang dibuat, ia siap mengkritik,
menunjukkan kelemahan dan menjatuhkan ide orang lain, ia selalu menyalahkan
orang lain setiap kali ada sesuatu yang salah. Ia senang membicarakan kesalahan
orang lain tetapi ia sendiri tidak pernah berbuat sesuatu. Tipe ini selalu
takut memikul tanggung jawab dan menghadapi kenyataan bahwa ia sendiri juga
bisa melakukan kesalahan
3. Tipe pemimpin
Orang bertipe pemimpin suka berangan-angan. Ia senang
mencetuskan ide dan gagasan baru, namun jarang mengambil tindakan untuk
mewujudkannya. Ia tidak pernah berusaha mencari tahu bagaimana mengubah gagasan
brilian menjadi tindakan nyata. Tentu saja ia juga tidak pernah berusaha
menyelesaikann masalahnya. Ia puas dengan hanya sekedar memikirkan mimpi-mimpi
hebatnya. Tipe pemimpin berani punya mimpi-mimpi hebat, tetapi tidak pernah
menjadikan mereka kenyataan.
4. Tipe cepat beraksi
Tipe ini bukanlah orang yang kuatir menghadapi masalah, ia
segera bertindak. Tentu saja, ia berinisiatif dan kegigihan tipe ini merupakan
hal positif dan melakukan sesuatu dengan tidak terburu-buru. Ia pasti mampu
menyelesaikan masalah lebih efektif dan efisien. Ia berpendapat bahwa setiap
masalah bisa diselesaikan dengan bekerja lebih keras.
5. Tipe pemecah masalah
Tipe pemecah masalah berada pada sikap berfikir dan melihat
dunia dengan cara yag berbeda. Ketika sebagian orang melihat sesuatu masalah,
mereka justru melihat pelung menuju kesuksesan, mereka berfokus pada tujuan
dalam menyelesaikan setiap tantangan dan masalah. Mereka menaggapi suatu
permasalahan denga tenang, mereka menganalisis sesuatu, mencari tahu akar
penyebab masalah, berani mengambil keputusan dan menyusun rencana yang baik,
mengamankan setiap perencana, serta mampu mengesekusi dan memantau kemajuan
setiap rencana mereka
Berikut ini adalah sikap
yang diperlukan dalam menghadapi masalah.
1. Keyakinan
Memiliki keyakinan positif membuat hidup kita gembira, senang, bahagia dan optimis dalam mengatasi masalah kita. Atau kita dapat memiliki keyakinan negatif, keyakinan yang membuat hidup kita sedih, murung, susah dan pesimis terhadap masalah yang kita hadapi. Sementara kita masih tetap berfikir tidak ada jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi. Keyakinan mempunyai kuasa dan pengaruh yang luar biasa dalam kehidupan.Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (QS.65:7)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS.2:286)
2. Proaktif
Menjadi proaktif berarti bertanggung jawab 100% atas hidup. Kita memiliki inisiatif dan tanggung jawab untuk membuat segala sesuatu terjadi. Orang proaktif tidak menyalahkan masalah, keadaan orang atau kondisi disekeliling mereka. Orang proaktif memfokuskan upaya mereka dalam lingkungan pengaruhnya. Orang proaktif fokus pada hal-hal yang bisa mereka ubah, mereka fokus pada solusi dari setiap masalah yang mereka hadapi.
3. Tenang
Setiap orang tidak akan lepas dari masalah. Jika suatu permasalahan mendatangi kita tentu saja kita berusaha untuk menyelesaikan secepat mungkin. Namun, bagaimana jika masalah itu yang datang begitu pelik dan kita belum menemukan solusinya. Sikap tenang diperlukan di sini.
4. Komitmen
Kalau kita sudah mengambil keputusan, mari kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Kalau kita tidak ada komitmen berarti sistem dijalankan setengah-setengah maka hasil yang diharapkan pasti akan makin menjauh darinya.
5. Senantiasa belajar
Jangan takut menghadapi masalah, apapun bentuk masalah kita besar ataupun kecil, percayalah ada pelajaran yang dapat kita ambil dari semua itu agar kita menjadi lebih dewasa dan bijaksana. Jangan anggap masalah sebagai batu sandungan, tetapi jadikan masalah sebagai kesempatan belajar untuk mengasah cara, metode, dan prose berfikir kita. Dengan memiliki sikap dan proses berfikir rasional yang tepat, tentu akan memberikan hasil yang tepat pula.
Hal yang perlu dilakukan adalah
penguasaan informasi dan fakta, karena dengan penguasaan informasi dan
data/fakta maka nantinya akan mempermudah dalam penggagasan sebuah solusi.
Solusi dapat dicetuskan dari
dua aspek yang saling melengkapi yakni aspek kesadaran nalar
(aqliyah)dan naluri (batiniyah).
Suatu masalah umumnya dapat
dipecahkan/ditemukan solusinya dengan diawali perenungan yang mendalam.
FB:
dwicy sukses
email:dwicy2@gmail.com
Keren ustads, terimakasih atas ilmu yang sudah diberikan kepada kami
ReplyDeleteBarakallah Mas... terima kasih juga. Makin matoh.
DeleteSmg makin bertambah manfaatnya tk sesama
ReplyDeleteSmg makin bertambah manfaatnya tk sesama
ReplyDeleteAamiin... terus berusaha mengamalkan "Khairunnas anfauhum linnas"
Delete